Selasa, 15 Juli 2008

EVRA, ANTARA FIAT DAN FERRARI SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA

EVRA, ANTARA FIAT DAN FERRARI SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA

EVRA, ANTARA FIAT DAN FERRARI

Empat tahun lalu, tepatnya 26 Mei 2004, Patrice Evra tampil di babak final Liga Champions musim 2003-04. Ketika itu Evra memperkuat AS Monaco. Sayang, lawan yang dihadapi di laga pamungkas—digelar di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen, Jerman—FC Porto yang diasuh Jose Mourinho terlalu tangguh bagi skuad Didier Deschamps. Monaco takluk tiga gol tanpa balas.
Kini, empat tahun kemudian, tepatnya 21 Mei 2008, Evra mendapat kesempatan kali kedua untuk tampil di partai final kompetisi antar klub paling bergengsi di ranah Eropa itu. Kali ini, Evra bakal mengenakan kostum Manchester United, klub yang diperkuatnya sejak 10 Januari 2006.
Ketika disinggung tentang perbedaan antara Monaco dan MU, Evra mengungkapkannya dengan cara yang rada unik. Dalam benak bek kiri Timnas Prancis yang esok hari, Kamis 16 Mei 2008, bakal genap berusia 27 tahun, kedua tim diibaratkan sebagai mobil yang berbeda kelas.
“Bersama Monaco, saya melaju ke babak final Liga Champions dengan mengendarai mobil Fiat. Sementara, saat ini, saya bakal pergi ke Moskow bersama MU dengan mengendarai mobil Ferrari,” terang Evra seperti yang dikutip harian Daily Mirror.
Andaikata Evra mengklaim MU adalah Ferrari-nya persepakbolaan Eropa, tidak berlebihan jika lawan MU di Luzhniki Stadium, Chelsea, disebut Range Rovers, mobil yang sangat solid dan efisien, persis seperti tampilan anak-anak asuhan Avram Grant di lapangan hijau.
“Tapi, meskipun kami mengendarai Ferrari, kami wajib mengemudikannya dengan baik dan benar. Artinya, di laga final nanti, jika kami ingin memenangkan pertandingan, kami harus tampil dalam performa terbaik untuk menyingkirkan Chelsea,” tegas pemain yang dilahirkan di Dakar, Senegal, itu.
Kesempatan kedua kali ini bakal dijadikan Evra sebagai ajang balas dendam atau melunasi hutangnya terkait kekalahan Monaco empat tahun lalu. “Final Liga Champions menyimpan kenangan buruk bagi saya ketika kami bersama Monaco kalah dari Porto. Jadi, saya sangat terdeterminasi untuk membalasnya. Partai final kedua ini bagi saya merupakan partai terpenting sepanjang karir. Jadi, saya tidak ingin kembali menuai kekalahan kedua kali,” tandas Evra.
Dalam satu setengah musim, Evra telah menjelma menjadi pemain inti The Red Devils. Sayang, sampai saat ini, Evra belum mendapat penawaran kontrak baru. Padahal, kontrak yang ia tandatangani pada Januari 2006 hanya berdurasi tiga setengah tahun atau sampai akhir musim depan. Meski demikian, Evra tak mau membuat polemik.
“Agen saya satu kali telah bertemu dengan pihak klub. Kini, bandul ada di tangan klub. Sementara, tugas saya adalah mengantarkan MU meraih titel premiership. Itu telah terbukti. Kini, tugas saya meraih gelar Liga Champions. Seusai laga final, baru kita lihat apa yang akan terjadi,” pungkas Evra.

sumber Evra, Antara Fiat dan Ferrari : LiputanBola.Com
Evra, Antara Fiat dan Ferrari

Tidak ada komentar: