GERRARD: KAMI TERLALU PERCAYA DIRI
Bagi publik Inggris, kegagalan David Beckham dkk di PD 2006 lalu tak gampang untuk dilupakan. Wajarlah, sebab menjelang berlangsungnya ajang sepakbola terbesar di dunia itu, Timnas Inggris santer terdengar begitu diunggulkan untuk tampil sebagai juara.
Bahkan, media massa Inggris ramai-ramai menulis, inilah saatnya bagi Beckham dkk untuk mengulangi kejayaan Bobby Moore dkk di PD 1966. Komposisi pasukan yang saat itu dilatih Sven-Goran Eriksson disebut-sebut sebagai golden generation alias generasi emas yang mungkin tidak akan terulang kembali dalam puluhan tahun.
Menurut Steven Gerrard, itulah titik pangkal kegagalan timnya di Jerman. Dalam autobiografinya yang baru dirilis News of The World, kapten Liverpool itu mengakui status tim favorit dan kandidat juara itu membuat skuad terlalu percaya diri. Padahal, "Kami tidaklah sebagus apa yang kami kira," kata Gerrard. Adanya klaim itu, tambah Gerrard, membuat tekanan bagi tim bertambah. "Kami selalu direcoki bahwa kamilah tim terbaik. Itu kesalahan besar. Sangat bodoh," ujarnya. Karena itu, "Dalam turnamen mendatang, kami harus dapat bersikap rendah hati." tegas Gerrard.
Di mata pemain kelahiran Merseyside berusia 26 tahun itu, semua personil tim bertanggung jawab atas kegagalan Inggris. "Saya berbicara dengan rekan-rekan. Dan tidak satu pun yang mengaku telah berbuat yang terbaik bagi timnya. Kami gagal karena ulah kami sendiri," kata Gerrard.
Gelandang menyerang asli produk Liverpool itu juga merasa heran dengan kegagalan timnya saat bertanding melawan Portugal di babak perempat final PD 2006 lalu. "Kami tidak mampu menyelesaikan sejumlah peluang yang kami dapat," kata Gerrard. Lagipula, tambahnya, "Kami benar-benar jelek saat mengambil tendangan penalti." Seperti diketahui, dari empat algojo The Three Lions yang berkesempatan mengambil tendangan dari jarak 11 meter itu, hanya Owen Hargreaves yang mampu mengelabui kiper Ricardo. Yang lain gagal, termasuk Gerrard sendiri. Padahal, "Setiap hari dalam enam minggu kami selalu berlatih ," ujarnya.
Selain "mengutuk" diri sendiri, Gerarrd pun mengecam kebijakan pelatih Sven-Goran Eriksson yang terkesan bermain aman, hanya membawa empat penyerang, termasuk bintang muda Arsenal yang baru berusia 16 tahun, Theo Walcott. "Dalam turnamen sebesar Piala Dunia, seharusnya kami membawa lima orang striker. Yaitu Wayne Rooney dan striker lainnya. Itu jumlah minimum," kata Gerrard.
Walcott? "Terus terang, saya kaget juga mendengar Walcott masuk dalam skuad. Ia memang punya masa depan yang cerah. Tapi, tak logis untuk membawa pemain yang belum cukup matang seperti Walcott ke Jerman," kata Gerrard. "Kebijakan Eriksson yang membawa seorang pemain yang belum pernah tampil di Liga Premier ataupun partai internasional benar-benar merupakan perjudian yang sangat besar," tandas Gerrard.
Dalam autobiografinya itu, Gerrard sempat menyinggung rencana masa depannya. "Saya akan kembali berjuang bersama McClaren di timnas. Saya pun ingin mempersembahkan sejumlah trofi lagi bagi Benitez dan Liverpool," kata Gerrard. Dan, "Satu hari nanti saya ingin menjadi pelatih Liverpool," tambahnya.
sumber Gerrard: Kami Terlalu Percaya Diri : LiputanBola.Com
GERRARD: KAMI TERLALU PERCAYA DIRI