Selasa, 05 Agustus 2008

2006, Tahunnya Cannavaro Seputar Berita Dunia Sepak Bola

2006, TAHUNNYA CANNAVARO SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA

2006, TAHUNNYA CANNAVARO


Gelar Pemain Terbaik Dunia atau FIFA World Player of the Year 2006 menutup tahun yang tidak akan dilupakan dalam perjalanan karir seorang Fabio Cannavaro. Terpilihnya nama kapten tim yang sukses membawa Gli Azzuri menjuarai Piala Dunia 2006 di Jerman ini mengubur ambisi Zinedine Zidane dan Ronaldinho yang berpotensi mengukir sejarah.

Nama Ronaldinho yang berambisi menjadi pemain pertama yang meraih gelar tersebut tiga kali berturut-turut gagal menjadi kenyataan. Ini sesuai dengan kegagalan Barcelona menjuarai Kejuaraan Dunia antar Klub 2006 setelah dikalahkan Internacional 1-0 di partai final. Juara bertahan ini harus puas berada di peringkat ketiga dengan 380 suara.

Sedangkan Zidane yang berpotensi menjadi peraih gelar terbaik setelah memutuskan gantung sepatu berada diperingkat kedua dengan total suara sebanyak 454. Cannavaro sendiri mengumpulkan 498 suara dari para pelatih dan kapten tim nasional seluruh negara kepada ketiga nominator tersebut.

Gelar ini menjadi penutup tahun yang membanggakan bagi Cannavaro. Sebulan yang lalu ia sukses meraih Bola Emas atau Ballon d"Or sebagai simbol European Footballer of the Year dari majalah France Football. Namanya menjadi pemain bertahan pertama yang meraih gelar tersebut. Selanjutnya ia dinobatkan pula menjadi Pemain Terbaik Dunia tahun 2006 ini oleh para pembaca majalah World Soccer.

Dengan tema "Sepakbola bertemu Mozart" sebagai penanda ulang tahun ke-250 kelahiran komponis ternama Austria, Wolfgang Amadeus Mozart, Cannavaro menjadi pemain kedua setelah Roberto Baggio sukses melakoninya pada tahun 1993. Ditanya tentang perasaannya menjadi pemenang di beberapa momen penting tahun ini, Cannavaro menjawab: "Tahun ini sungguh luar biasa. Ini merupakan tahapan terindah dalam karir saya, namun yang terpenting dan paling membahagiakan dirinya sewaktu membawa Italia keluar sebagai juara dunia."

Ada satu hal yang masih mengganjal dibenaknya. "Sebelum menggantung sepatu saya berhasrat menjadi juara di Liga Champions. Satu hal yang selalu saya pegang kedepan dan selama ini, yaitu berpikir positif," sambungnya seraya menambahkan terpilihnya ia bukan berarti perkembangan sepakbola dewasa ini menuju permainan sepakbola bertahan dan disudahinya dengan mendedikasikan gelar tersebut kepada persepakbolaan Italia yang sedang dilanda terpaan yang teramat berat akibat skandal pengaturan pertandingan atau Calciopoli.

sumber 2006, Tahunnya Cannavaro : LiputanBola.Com
2006, TAHUNNYA CANNAVARO

Tidak ada komentar: