Sabtu, 19 Juli 2008

Kecurigaan di Balik Terdegradasinya Zaragoza Seputar Berita Dunia Sepak Bola

KECURIGAAN DI BALIK TERDEGRADASINYA ZARAGOZA SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA

KECURIGAAN DI BALIK TERDEGRADASINYA ZARAGOZA

Pil pahit harus ditelan Real Zaragoza. Bermaterikan pemain kelas satu seperti Roberto Fabian Ayala, Pablo Aimar dan Diego Milito, Blanquillos tidak bisa menghindar dari dekapan segunda division. Sampai pekan ke-38 Zaragoza hanya mampu mengumpulkan 42 poin yang berarti tertinggal satu poin saja dengan Osasuna yang aman tepat di atasnya.
Nasib naas itu ditutup oleh kekalahan 2-3 dari Real Mallorca pada jornada terakhir, tapi yang menarik adalah pemberitaan adanya peran yang diambil sang jawara, Real Madrid, dalam menendang Zaragoza. Adanya dugaan konspirasi tercium setelah para pemain Madrid dilepas dalam sesi latihan terakhir, Jumat lalu. Sebagian berlibur dan sebagian yang lain langsung bergabung dengan negaranya masing-masing—salah satunya bergabung sebagai persiapan menuju Euro 2008.
Apapun tuajuan masing-masing, para pemain Los Merengues memiliki kesamaan yakni berkantong tebal. Bonus mempertahanakan gelar La Liga pasti namun ada juga tambahan lain yang bikin jurnalis Negeri Matador bertanya-tanya. Di samping gaji dan bonus tadi disisipkan bonus spesial atas hasil ‘positif’ ketika menghadapi Zaragoza di pekan ke-37.
Di luar gaji pokok, setiap pemain mengantongi 360 ribu euro sebagai bonus juara La Liga. Dan, juga bonus lain sebesar 20 ribu euro karena bermain imbang 2-2 ketika bertandang ke Estadio La Romareda, Minggu, 11 Mei. Kecurigaan tidak ditepis karena partai itu tidak lagi spesial. Madrid sudah dipastikan kampiun, sebaliknya tambahan satu poin jelas semakin menenggelamkan kans Zaragoza untuk tetap bertahan di panggung utama.
Harian Spanyol, El Mundo Deportivo mengklaim bahwa seorang sumber di lingkaran dalam Madrid mengisahkan bahwa ekstra bayaran itu adalah ‘hasil yang baik’ saat bertemu Zaragoza. Pada pertandingan itu sendiri Zaragoza pastinya menargetkan tambahan tiga poin.
Kecurigaan dilihat kasat mata tidak beralasan. Pada pertandingan itu pelatih Madrid, Bernd Schuster mengistirahatkan sejumlah pemain bintangnya. Meski tetap saja ada nama-nama yang sepatutnya mendapat jatah istirahat seperti Sergio Ramos, Robinho atau Wesley Sneijder dalam starting eleven. Terlepas materi pemain, yang jelas Madrid tetap ngotot di lapangan. Lima kartu kuning untuk kubu Madrid menggambarkan keseriusan yang diemban.
Nah keseriusan itu menimbulkan pertanyaan apakah Madrid sengaja berniat tampil penuh determinasi untuk menjatuhkan Zaragoza. Ditambah pula bonus yang kemudian disampaikan si sumber di atas membuat para pemain terlecut. Itikad baik untuk fairplay atau itikad mengejar bonus?

sumber Kecurigaan di Balik Terdegradasinya Zaragoza : LiputanBola.Com
KECURIGAAN DI BALIK TERDEGRADASINYA ZARAGOZA

Tidak ada komentar: