MENGGAPAI MIMPI DI THEATRE OF DREAMS SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA
MENGGAPAI MIMPI DI THEATRE OF DREAMS
Pertarungan penuh ketegangan semifinal Liga Champions 2007-08 tersaji di Old Trafford. Rabu dinihari nanti, Manchester United dan Barcelona berjibaku meraih satu tiket ke babak final di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia. Merujuk hasil leg pertama, MU sejatinya diuntungkan.
Membawa pulang hasil imbang tanpa gol di Nou Camp, The Red Devils cukup menang satu gol saja di kandangnya sendiri. Mungkin, karena MU—bersama Barcelona—musim ini menjadi tim yang belum terkalahkan di Liga Champions. MU memiliki rekor fantastis dalam melakoni partai kandang dengan 11 kali tanpa terkalahkan.
Pertarungan nanti merupakan pertemuan kesembilan kali. Delapan pertemuan sebelumnya berakhir dua kemenangan bagi masing-masing tim dan empat lainnya imbang. Selisih gol klub asal Spanyol lebih naik, 15 berbanding 13. Pertemuan terakhir sebelum musim ini, kedua tim dua kali bermain imbang di babak penyisihan grup dengan skor akhir spektakuler 3-3.
Barcelona punya kenangan manis menghadapi klub Inggris. Di final 2006, Los Blaugrana memastikan juara setelah menundukkan Arsenal. Tapi, kenangan pahit tidak terlepas. Dari empat musim terakhir, tiga kali mereka tersingkir di babak knock-out akibat ulah klub Inggris. MU memiliki catatan superior menjamu tim asal Spanyol. Dari 16 kali, MU hanya kalah dua kali. Satu, kekalahan 2-3 dari Real Madrid pada 19 April 2000. Dan dari Deportivo dengan skor yang sama pada 17 Oktober 2001.
Jika melihat hasil akhir dari leg pertama dan catatan home menjamu klub Spanyol, MU pantas diunggulkan. Namun membawa pulang hasil 0-0, MU justru dua kali menuai mimpi buruk di Theatre of Dreams—sebutan buat Old Trafford. Pertama yakni hasil imbang 1-1 dengan AS Monaco pada musim 1997-98 dan kekalahan 2-3 dari Madrid pada musim 1999-2000.
Buruk di liga domestik, tidak demikian di kancah Eropa. Disamping belum terkalahkan sejak takluk 1-2 dari Liverpool, Februari tahun lalu, Barcelona juga belum terkalahkan dari tujuh partai away ke belakang. Melihat statistik di atas, bisa dibilang kedua tim memiliki catatan berimbang, meski pada pertemuan pertama MU benar-benar dikendalikan oleh permainan lawan. Tapi, Cristiano Ronaldo yang membuang kesempatan emas karena eksekusi penaltinya melebar, menebar ultimatum tampil di bawah dukungan fans fanatik. “MU akan tampil beda di Old Trafford. Saya akan membayar hutang di sana,” cetusnya.
Kedua tim juga mempersiapkan laga ini dengan mantap. Sir Alex Ferguson mengistirahatkan Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez, Paul Scholes, Gary Neville dan Patrice Evra saat takluk 1-2 di Chelsea, Sabtu lalu. Barcelona tanpa Samuel Eto’o, Lionel Messi dan Xavi Hernandez saat menyerah 0-2 di kandang Deportivo La Coruna, Minggu dinihari lalu. Untuk Rijkaard, gelar Liga Champions merupakan pereda ancaman pecat yang kuat menekan pundaknya.
Jika Neville bermain dinihari nanti maka ia mengikuti jejak Ryan Giggs dan Scholes, yang terlebih dahulu jadi anggota klub 100 caps di Liga Champions. Sayangnya Ferguson masih menunggu kemungkinan untuk menurunkan Wayne Rooney dan Nemanja Vidic . Sementara Rijkaard dipastikan tanpa Ronaldinho dan Rafael Marquez . Xavi dan Carles Puyol mencapai angka caps 75 jika ambil bagian.
Pemain yang harus hati-hati jika ingin kesempatan tampil di final tidak hangus adalah Owen Hargreaves, Nani dan Evra . Di Barcelona ada Lionel Messi, Yaya Toure dan Gabriel Milito jika menerima kartu kuning di Old Trafford. Apakah akan terjadi derby Inggris di Moskow? Atau Barcelona menggagalkan mimpi double-winners MU?
Prakiraan susunan pemain:
Man Utd: Van der Sar; Neville, Brown, Ferdinand, Evra; Carrick, Scholes, Ji-Sung, Ronaldo; Rooney, Tevez.
Barcelona: Valdes; Zambrotta, Puyol, Milito, Abidal; Yaya Toure, Xavi, Deco; Iniesta, Eto’o, Messi.
sumber Menggapai Mimpi di Theatre of Dreams : LiputanBola.Com
MENGGAPAI MIMPI DI THEATRE OF DREAMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar