INSIDEN MEMALUKAN WARNAI LAGA PERSIK VS PERSIJA SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA
INSIDEN MEMALUKAN WARNAI LAGA PERSIK VS PERSIJA
Inilah bukti persepakbolaan Indonesia belum dewasa. PSSI sebagai penanggung jawab penyelenggaraan babak 8 Besar Liga Djarum Indonesia 2007 tidak belajar dari kesalahan yang baru terjadi 24 jam sebelumnya. Lagipula, sangat terang di depan mata, bahwa para pemain dan ofisial tim tidak mampu menjaga kehormatan diri mereka sendiri. Artinya, di lapangan sikap mereka bukanlah pemain profesional, masih amatiran!
Insiden kerusuhan di Stadion Brawijaya, Kediri, Rabu, 16 Januari, kemarin yang membuat pertandingan kedua Grup A antara Arema Malang vs Persiwa Wamena ditunda, nyaris kembali terjadi di Stadion Manahan, Solo, yang menggelar laga pembuka babak 8 besar Grup B antara Persik Kediri vs Persija Jakarta, Kamis, 17 Januari 2008.
Sebenarnya, pertandingan antara dua ‘macan’, Macan Putih vs Macan Kemayoran itu berlangsung dengan menarik, seimbang, dan enak untuk ditonton. Kedua tim yang notabene mantan juara liga, tampil all-out. Saking pentingnya laga itu membuat pelatih Persik, Daniel Roekito berjudi dengan memainkan striker Budi Sudarsono yang kondisinya tampak kurang fit.
Di menit ke-14, kapten dan striker andalan Persija, Bambang Pamungkas membuang peluang emas. Tendangan volleynya di kotak 16 meter melambung jauh di atas mistar gawang Persik yang dijaga Wahyudi. Satu menit kemudian, justru Persik yang unggul terlebih dahulu lewat tendangan keras Danilo Fernando dari jarak 20 meter. Gol ini terjadi akibat kesalahan yang dilakukan kiper Persija, Evgheny Khmaruk dalam mengantisipasi datangnya bola yang sempat memantul terlebih dahulu ke tanah.
Tertinggal membuat BP dkk tersengat. Didukung ribuan Jakmania yang datang ke Solo, Persija mencoba mengurung pertahanan Persik yang dikoordinir Aris Budi dan Fallah Johnson. Dalam empat menit, Macan Kemayoran memiliki dua peluang untuk menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Ismed Sofyan yang melenceng tipis di sebelah kanan gawang Wahyudi dan sundulan Hamka Hamzah yang meluncur beberapa sentimeter di atas mistar.
Upaya Persija menyamakan kedudukan berbuah di menit ke-27 lewat aksi individu Aliyudin. Dua menit kemudian, Ismed lagi-lagi mengancam gawang Persik ketika tendangan bebasnya masih dapat ditepis Wahyudi. Di pengujung babak pertama, giliran Persik yang mengancam gawang Khmaruk lewat tendangan jarak jauh Peter Lipede dan Ronald Fagundez. Skor 1-1 bertahan sampai jeda.
Di babak kedua, kedua tim kian gencar mengincar gol tambahan. Persija mampu unggul 2-1 di menit ke-62 lewat sundulan BP memanfaatkan umpan lambung dari tendangan bebas yang diambil Ismed. Gol ini tidak terlepas dari kesalahan fatal yang dilakukan kiper Wahyudi dalam mengantisipasi jatuhnya bola.
Upaya Persik untuk menyamakan kedudukan baru berhasil 20 menit kemudian lewat tendangan Cristian Gonzalez. Gol tersebut memicu protes dari pemain Persija yang menganggap sebelum gol terjadi, Gonzalez lebih dulu melakukan pelanggaran terhadap Abanda. Alhasil, sekitar tujuh menit pertandingan terhenti. Pelatih Persija, Sergei Dubrovin pun bersitegang dengan ofisial pertandingan. Turun tangannya IGK Manila membuat BP dkk kembali melanjutkan pertandingan.
Insiden memalukan terjadi seusai wasit meniup peluit akhir dimana skor tetap tidak berubah 2-2. Tanpa sebab yang jelas, kiper Khmaruk berlari mendatangi dan memegangi leher Gonzalez. Untungnya striker Persik itu tak terpancing. Sayang, justru Dubrovin yang kehilangan kontrol memukul Gonzalez. Tindakan Dubrovin itu nyaris memicu tawuran massal antara para pemain kedua tim. Beruntung aparat keamanan cukup sigap mencegah terjadinya insiden yang sangat memalukan itu!
sumber Insiden Memalukan Warnai Laga Persik vs Persija : LiputanBola.Com
INSIDEN MEMALUKAN WARNAI LAGA PERSIK VS PERSIJA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar