Minggu, 17 Agustus 2008

Malam Tak Terlupakan Bagi Babel Seputar Berita Dunia Sepak Bola

MALAM TAK TERLUPAKAN BAGI BABEL SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA

MALAM TAK TERLUPAKAN BAGI BABEL

Dramatis dan spektakuler. Itulah kesan yang dapat diambil menyimak jalannya pertandingan di leg kedua babak perempat final Liga Champions antara Liverpool versus Arsenal di Anfield Stadium, Selasa malam. Dengan kualitas kemampuan tim yang relatif seimbang, strategi yang diterapkan kedua manajer tim jadi faktor yang sangat menentukan.
Karena itu, tak sedikit yang tertegun melihat komposisi starting line-up yang diputuskan bos The Reds, Rafael Benitez. Dengan berani, Benitez mengubah formasi dan strategi di lapangan dengan memasang duet Peter Crouch dan Fernando Torres di lini depan.
Artinya, Liverpool memakai formasi 4-4-2. Korbannya, striker muda asal Belanda, Ryan Babel, yang harus puas duduk di bangku cadangan untuk memberi satu tempat kepada kapten tim Steven Gerrard yang digeser ke sayap kiri—posisi yang biasanya jadi porsi Babel.
Namun, siapa yang bakal mengira jika akhirnya Babel justru tampil sebagai penentu kemenangan Liverpool. Lebih dari 75 menit Babel duduk di bench. Tak berselang lama ketika ia baru masuk menggantikan Crouch, Babel terkesima melihat gerakan luar biasa yang dilakukan winger muda Inggris yang juga berstatus pemain pengganti, Theo Walcott.
Pemain berusia19 tahun yang masuk menggantikan Emmanuel Eboue, ini meliuk-liuk melewati lima pemain Liverpool dan memberikan assist kepada Emmanuel Adebayor untuk mencetak gol kedua Arsenal sekaligus mengubah skor menjadi 2-2. Hasil yang bakal menutup langkah Liverpool ke babak semifinal.
Lalu? Dari akselerasi Babel-lah publik Anfield bersorak sorai penuh kegirangan melihat wasit asal Swedia, Peter Frojdfeldt, menunjuk titik putih penalti. Eksekusi mulus Gerrard plus gol solo-run Babel yang memastikan Liverpool meraih tiket semifinal untuk kali ketiga dalam empat musim terakhir.
“Terus terang saja, secara fisik saya belum mampu tampil dan bermain selama 90 menit dalam tempo tinggi di Liga Premier,” aku Babel seperti yang dikutip harian The Independent. Bahkan, “Boro-boro melawan tim elite, bertanding melawan tim-tim kecil pun saya kerap kali kesulitan ,” imbuhnya.
Keputusan Benitez menurunkan Babel menjadi kunci sukses kemenangan Liverpool sekaligus menjadi jawaban atas ‘blundernya’ dalam menentukan komposisi tim di awal pertandingan. Sejatinya, dalam 15 menit pertama, publik Anfield diam seribu basa melihat begitu kompaknya Francesc Fabregas dkk mendemonstrasikan sepakbola menyerang yang dipadu dengan kecepatan plus passing yang sungguh akurat.
“Kami membutuhkan pemain yang punya kecepatan dan kemampuan ,” tegas Benitez ketika disinggung tentang alasan di balik keputusannya untuk menurunkan Babel ketika pertandingan tinggal tersisa 12 menit.

sumber Malam Tak Terlupakan Bagi Babel : LiputanBola.Com
MALAM TAK TERLUPAKAN BAGI BABEL

Tidak ada komentar: