BARCELONA TIRU MILAN? SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA
BARCELONA TIRU MILAN?
Babak semifinal Liga Champions musim lalu AC Milan dikerubuti tiga klub Liga Premier. Bertempat di Olympic Stadium, Athena, Yunani, wakil Italia itu jadi kampiun. Musim ini, Barcelona yang menjadi ‘pejuang kesepian’ untuk melampaui tantangan Manchester United, Chelsea dan Liverpool yang ketiganya persis mengulang prestasi musim kemarin.
Jika patokannya musim lalu, maka Barcelona yang akan tampil mengangkat trofi juara ketika final di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, pada 21 Mei kelar digelar. Prestasi Milan tahun lalu menjadi pembelajaran dan contoh yang dipegang Los Blaugrana. Kesamaan-kesamaan lain bisa membesarkan Barcelona.
Performa terakhir dan anggapan mayoritas memihak salah satu klub Inggris bakal tampil jadi yang terbaik. Dengan tiga wakil yang masih bertahan maka ada kemungkinan kejadian derby Inggris di final, partai pamungkas yang diangap jadi anti-klimaks. Satu wakil di final sudah pasti, antara Chelsea atau Liverpool, yang menegaskan supremasi Inggris menempatkan satu wakilnya di final selama empat tahun tanpa putus, walaupun pada akhirnya catatan Inggris tidak mencengkan sama sekali.
Sedari 1984, hanya dua tim yang mampu tampil juara: MU pada 1999 dan Liverpool pada 2005. Italia dan Spanyol terbukti lebih baik. Barcelona yang tampil juara pada 2006 dengan mengalahkan—wakil Inggris—Arsenal jelas punya modal untuk mengulang prestasi Milan, meski banyak yang sangsi tim besutan Frank Rijkaard mampu mengulangnya.
Sebut saja MU, sedikit yang mengunggulkan Barcelona mampu melewati semifinal dengan menyingkirkan kandidat kuat juara Liga Premier musim ini tersebut. Performa Barcelona tidaklah mengkilap. Tapi di situ letak keunikannya. Seperti Milan, Barcelona juga kepayahan dalam perebutan gelar di liga domestik. Pun demikian kesamaan hantaman cedera yang menimpa para pemain bintang—terakhir Thierry Henry diragukan tampil pada leg pertama—dan kesulitan dalam hal konsistensi.
Tahun lalu Milan finis di urutan keempat dan tertinggal 36 poin, termasuk pemotongan delapan poin akibat calciopoli, dari sang juara Serie A, Inter Milan. Tapi seluruh mata pecinta permainan kulit bundar terperangah melihat senioritas Milan memanipulasi tempo permainan guna meredam determinasi MU di semifinal dan Liverpool di final.
Barcelona tak kalah ketetaran di La Liga. Menempati posisi ketiga, mereka terpaut 11 poin dari musuh bebuyutannya, Real Madrid. Sama seperti Milan, realitas Barcelona dihadapkan hanya fokus pada satu gelar: Liga Champions. Henry cedera tapi Lionel Messi, Samuel Eto’o dan Deco fit kembali untuk menundukkan MU di Nou Camp, Rabu, 23 April—atau selang sehari dari partai Liverpool versus Chelsea di Anfield. MU lebih diuntungkan karena leg penentuan dilangsungkan di Old Trafford sepekan kemudian.
Hasil imbang 0-0 dalam derby Catalan menghadapi Espanyol, Sabtu lalu, malah disambut baik Andres Iniesta. Gelandang Timnas Spanyol itu menganggap pertanda baik. “Liga Champions cerita lain,” ungkap Iniesta kepada AS. Sebagai contoh, kekalahan pahit 2-3 dari Real Betis, Sabtu , “Kami selanjutnya mampu menjinakkan Schalke 04 di kandangnya sendiri. Sangat penting buat kami menggapai final dan kami memiliki 180 menit untuk mewujudkannya.”
Kekuatan serang Barcelona pastinya berkurang tanpa kehadiran Ronaldinho—juga jika Henry sampai benar-benar absen. Tapi gempuran Barcelona lebih dari cukup untuk mengacaukan pertahanan The Red Devils dengan performa apik striker 17 tahun, Bojan Krkic.
MU musim ini lebih konsisten dan matang. Dengan Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan Carlos Tevez di depan, pertahanan mana yang tidak keder—walau kunci MU tetap berada pada keseimbangan di lini tengah. Kalau Barca sampai gagal, Rijkaard kemungkinan besar didepak. Leg pertama di Nou Camp mau tidak mau harus dimaksimalkan. Yang pasti pertarungan Barcelona versus MU menyimpan fakta menarik karena kedua tim belum mengecap kekalahan di Liga Champions musim ini.
sumber Barcelona Tiru Milan? : LiputanBola.Com
BARCELONA TIRU MILAN?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar