Senin, 18 Agustus 2008

Hargreaves Tatap Luzhniki Seputar Berita Dunia Sepak Bola

HARGREAVES TATAP LUZHNIKI SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA

HARGREAVES TATAP LUZHNIKI

Hari Rabu 26 Mei 1999 adalah hari yang bakal dikenang para pemain Manchester United. Kecuali, Owen Hargreaves, yang ketika itu masih berstatus sebagai pemain yunior Bayern Muenchen, klub yang dikalahkan MU secara dramatis di babak final Liga Champions 1999. Sangat yakin, Hargreaves geleng-geleng kepala melihat Lothar Matthaus dkk gagal meraih gelar paling bergengsi se-Eropa itu hanya dalam waktu 112 detik di injury time pertandingan.
Dua tahun berselang, Hargreaves berhasil menuntaskan ambisi Muenchen. Dalam partai final Liga Champions, 23 Mei 2001 yang digelar di San Siro, Milan, Hargreaves, 21 tahun—masih berstatus pemain ‘pemula’—tampil penuh saat Muenchen unggul 5-4 atas Valencia dalam adu penalti setelah dalam waktu 120 menit kedua tim bermain imbang 1-1. “Ketika itu yang saya ingat hanyalah rambut saya butuh dipangkas. Sebabnya, saat itu rambut saya terlalu panjang ,” terang Hargreaves seperti yang dikutip The Independent.
Wajar, jika saat itu status Hargreaves pemula. Musim 2000-01 adalah debutnya bersama tim senior Die Roten—julukan Muenchen. “Para pemain senior mengadakan pertemuan sebelum final digelar. Saya tidak termasuk di dalamnya. Tapi, saya pikir, mereka tahu saya bisa diandalkan,” ujarnya tanpa bermaksud sombong. Di babak semifinal lawan Real Madrid, tampilan Hargreaves ketika itu mendapat pujian.
Jalannya babak final 2001 memang sangat menegangkan. Dari lima penendang pertama, dua algojo dari kedua tim sama-sama gagal menjebol gawang lawan. Ketika dua penendang tambahan dari masing-masing tim sama-sama berhasil, Hargreaves mempersilakan seniornya, striker jangkung Carsten Jancker, untuk maju jadi algojo. Jancker menolak dan meyakinkan Hargreaves bahwa ialah yang lebih pantas menjadi eksekutor ketiga Muenchen.
Hargreaves tak kunjung melangkahkan kakinya untuk menendang bola dari 11 meter. Sebab, eksekutor ketujuh Los Che, bek asal Argentina, Mauricio Pellegrino gagal menaklukkan Oliver Kahn. Muenchen unggul 5-4. “Itu kenangan tujuh tahun yang lalu. Apa yang telah terjadi, terjadilah,” katanya lirih.
Kini, Hargreaves mulai menatap Luzhniki Stadium, tempat babak final Liga Champions 2008 digelar. Pantas jika Hargreaves merasa keheranan dengan sikap Sir Alex Ferguson yang baru memainkannya sebagai starter dalam dua laga di Eropa. Padahal, MU dan Ferguson begitu ngotot memboyongnya dari Allianz Arena di bursa transfer musim panas lalu.
Terlepas dari sikap indisipliner Hargreaves }, diyakini cedera lutut berperan besar terhadap minimnya kuota bagi Hargreaves. Gelandang yang begitu dipercayai Sven-Goran Eriksson di PD 2006 lalu itu mengaku proses recovery cedera lututnya bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. “Cedera yang saya alami berbeda dengan kebanyakan. Soalnya, cedera tendon jauh lebih ribet. Yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha tampil seaman mungkin,” katanya.
Meski demikian, Hargreaves sangat berhasrat bisa berkontribusi lebih banyak bagi skuad Ferguson di saat MU sedang berjuang meraih gelar premiership dan Liga Champions. Sebelum ke Luzhniki, terlebih dahulu MU harus mampu menyingkirkan Barcelona. “Saya belum pernah bertanding dengan mereka. Saya hanya menonton lewat televisi partai mereka selama dua tahun terakhir. Barcelona adalah tim yang fantastis. Saya yakin, dua partai melawan mereka bakal jadi partai yang sangat menarik untuk ditonton,” pungkasnya.

sumber Hargreaves Tatap Luzhniki : LiputanBola.Com
HARGREAVES TATAP LUZHNIKI

Tidak ada komentar: