DRAMA PENALTI YANG MERUNTUHKAN ROMA SEPUTAR BERITA DUNIA SEPAK BOLA
DRAMA PENALTI YANG MERUNTUHKAN ROMA
Pedih terpukul & menyisakan perasaan pilu. Drama penalti antara AS Roma & Arsenal di leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Olimpico Rabu atau Kamis .AS Roma & Arsenal terpaksa melakoni adu penalti pd leg kedua babak 16 Liga Champions karena kedua tim menyudahi pertandingan dgn agregat 1-1 . Inilah episode yg sangat menegangkan.
Kesempatan penalti pertama diberikan kepada Arsenal. Pelatih Arsene Wenger menunjuk Eduardo sebagai algojo pertama. Sayang tembakan Eduardo datar & mengarah ke tengah itu begitu lemah sehingga dgn mudah diantisipasi Doni . Pendukung AS Roma langsung bersorak. Langit Roma seperti bergetar. Sementara suporter The Gunners ha menutup mata atau mengembuskan napas tanda kecewa.
Kemudian giliran AS Roma. Pelatih Luciano Spalletti menunjuk David Pizarro sebagai penantang pertama bagi Almunia. Sepakan Pizarro mengarah ke pojok kiri bawah Almunia. Gerak antisipasi Almunia juga tdk meleset ha saja bola melesat lebih cepat dari gerakan antisipasi Almunia. Ketika Almunia terjatuh bola sudah bersarang di dalam gawang . Stadion Olimpico lebih bergemuruh.
Dengan beban harus mencetak gol Van Persie kemudian memasuki arena. Setelah bunyi peluit Van Persie melepas tembakan ke sudut kiri bawah gawang. Kali ini Doni tak sempat bereaksi . Terdengar alunan bunyi Wuuuuu... dari pendukung tuan rumah yg mencemooh.
Diiringi tepuk tangan pendukung tuan rumah Mirko Vucinic melangkah gagah menuju duel satu lawan satu dgn Almunia. Vucinic membidik bola ke tengah gawang. Setelah ancang-ancang & melepas napas panjang ia menendang. Bola tak meleset dari sasaran tapi terlalu lamban sehingga mudah ditangkap Almunia . Aaach kali ini pendukung Roma seperti tersayat. Rasa kecewa mereka bahkan lebih kentara daripada sorakan kecil pendukung Arsenal.
Arsenal berlega hati karena kesalahan Eduardo sudah impas dgn kegagalan Vucinic & bisa memulai lembaran baru. Kali ini Wenger menunjuk Theo Walcott utk menunaikan tugas. Tanggung jawab itu tak disia-siakan Walcott. Sebuah tendangan mendatar tepat ke tengah berhasil ditepis Doni. Suporter I Lupi sudah berteriak berharap tendangan gagal tapi bola akhir masuk gawang. Disusul suara tercekik penonton semua mata menyaksikan bagaimana tangan Doni ha membelokkan alur bola ke sudut kiri bawah gawang
Keadaan berbalik menekan I Giallorossi . Tertinggal satu gol Spalletti menitahkan Julio Baptista menyamakan kedudukan kembali. Baptista pun berhasil menyarangkan bola di tengah atas gawang lawan tanpa memberi kesempatan kiper mengantisipasi . Olimpico bergairah lagi namun ketegangan tetap memuncak karena kedudukan masih imbang.
Selanjutnya Wenger mengembankan tugas eksekusi kepada Samir Nasri. Tembakan Nasri ke sudut kanan atas gawang benar-benar tak terbaca oleh Doni yg malah menjatuhkan diri ke kanan bawah gawang . Kali ini walau tak sangat keras pendukung La Magica masih menyerukan cemoohan kepada Arsenal.
Penyerang gaek Vincenzo Montella menjadi algojo Roma keempat. Suasana sedikit hening. Seakan penonton memberikan waktu konsentrasi bagi Montella. Betul saja. Sebuah tendangan tiba-tiba bergerak begitu cepat ke sisi kiri gawang Arsenal. Almunia pun terlambat bereaksi & melongo melihat jala kembali koyak .
Denilson menjadi algojo Arsenal selanjutnya. Dengan tenang dia melepas tembakan mendatar ke tengah. Lagi-lagi Doni salah antisipasi dgn menjatuhkan tubuh ke kanan . Olimpico mencekam.
Suasana mendadak kembali ingar-bingar begitu kapten Fransesco Totti melangkah dari pinggir lapangan ke arah gawang. Seandai Totti gagal maka habis harapan Roma utk lolos. Tiba-tiba seruan santer terdengar usai Totti berhasil menaklukkan Almunia dgn sebuah tembakan ke tengah atas gawang . Para suporter yg tak kuat menyaksikan adegan itu dgn menutup mata akhir membuka & bersorak gembira.
Sebanyak lima pasang penalti sudah dilakukan & belum ada pemenang. Wenger kemudian menunjuk Kolo Toure utk melaksanakan eksekusi keenam. Gaya Toure agak aneh. Ia sempat membelakangi bola beberapa langkah. Begitu peluit berbunyi ia berbalik badan berlari menuju bola & menendangnya. Bola yg mengarah ke tengah gawang betul-betul tak terbaca Doni yg ha sempat menjatuhkan badan .
Roma dalam posisi tertekan. Aquilani yg mendapat mandat tak boleh gagal. Seakan tak peduli dgn tekanan penonton Aquilani melepas tembakan ke tengah yg juga gagal ditebak oleh Almunia . Alot lotere ini membuat suasana makin mencekam bagi kedua kubu.
Bacary Sagna menjajal kemampuan Doni. Dengan berani Sagna melepas tembakan ke pojok kanan bawah. Doni pun tak sempat menentukan arah antisipasi .
Berikutnya John Arne Riise menjadi algojo Roma berikutnya. Kalau gagal ia harus siap dicerca warga Roma. Beruntung tendangan ke pojok kanan bawah bisa masuk gawang. Padahal Almunia mampu membaca & bergerak ke arah yg benar. Ha saja ia terlalu lambat .
Sudah tujuh pasang pemain berlalu pilihan algojo makin tipis & duel makin melelahkan pun menegangkan. Wenger lalu menunjuk Abou Diaby yg sukses menjawab tantangan dgn mengoyak jala tengah Doni .
Di kubu Roma algojo yg dipilih adl Max Tonetto. Bukan Spalletti salah memilih tapi tekanan memang sangat tinggi. Sepakan Tonetto melambung jauh di atas mistar Almunia. Kota Roma pun seketika runtuh. Sebab kegagalan Tonetto itu adl vonis tersingkir Roma dari Liga Champions. Stadion Olimpico terdiam.
Drama adu penalti memang selalu menyisakan suka-duka yg amat sangat.
sumber Drama Penalti Yang Meruntuhkan Roma : ZonaBola.Com
DRAMA PENALTI YANG MERUNTUHKAN ROMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar